TULANGBAWANG – JN warga Kampung Kahuripan Dalam Kecamatan Menggala Timur, Kabupaten Tulang Bawang diduga telah menjadi korban penipuan, oleh rekannya berinisial AS yang merupakan ketua sebuah lembaga di kabupaten setempat.
JN telah melaporkan kejadian penipuan ke Polsek Banjar Agung, Polres Tulang Bawang pada, jumat (17/3/2023). Dengan tanda bukti penerimaan laporan pengaduan (TBPLP) yang dikeluarkan Polsek Banjar Agung Polres Tulang Bawang bernomor : TBPLP / /III/2023/Polda Lampung /Res Tuba /Sek Banjar Agung, dengan terlapor AS warga kampung DWT Jaya Kecamatan Banjar Agung Kabupaten Tulang Bawang Lampung.
“Awalnya AS menghubungi JN untuk janjian bertemu. Kemudian AS menyampaikan ada kepetingan mendesak dan perlu bantuan JN, dengan berbagai cara agar menyakinkan JN supaya dapat membantu menitipkan uang kepada AS karena sedang ada keperluan yang mendesak, sampai-sampai AS mengatakan,” kata JN dalam TBPLP.
AS meyakinkan JN, sambil berujar bahwa ia sedang banjir job, dan meminta bantuan ke JN untuk membantu usahanya, dengan cara menitipkan uang.
Tak hanya itu, JN juga diiming-imingi mendapat imbalan dana lebihan dari uang yang dititipkan kepada AS. Sehingga JN menyanggupi untuk membantunya dan menyerahkan uang sebesar Rp18.000.000 (delapan belas juta) dan akan dikembalikan dalam tempo satu bulan oleh AS kepada JN.
“Akan tetapi ketika tiba pada batas waktu yang sudah disepakati bersama, AS mengingkarinya dengan berkelit job yang dikerjakan AS belum cair dan AS meminta kepada JN sabar menunggu sampai tiga bulan ke depan,” imbuh JN.
Lalu untuk membuktikan kesanggupannya untuk mengembalikan uang titipan tepat pada waktu, AS membuat surat pernyataan tertulis dengan materai Rp10 ribu, bahkan AS dengan enteng mengatakan siap memberikan tambahan uang hingga total seluruh uang titipan JN menjadi total seluruhnya Rp 48 juta, yang disanggupi terduga pelaku untuk dikembalikan pada (6/3/2023) kepada JN,” imbuhnya.
Akan tetapi AS masih berulah yang sama, ketika tiba waktu yang sudah disanggupinya AS kembali tidak menepatinya justru ditelpon oleh korban JN tidak diangkat dicari ke rumahnya pun tak ada, hinga JN sadar kalau dirinya menjadi korban penipuan.
“Dari awal saya tidak punya niat jelek murni membantu karena saya kenal AS dan dia memohon-mohon karena masih kesulitan finansial saya sadar AS menipu saya ketika sudah berulang kali berjanji selalu mengingkari dan pada puncaknya AS saya telfon gak diangkat, saya datangi ke rumahnya pun tak ada,” tutupnya.(*).
Komentar