oleh

UKM Karintas STIE Gentiaras Gelar Pelatihan Jurnalistik

Loading

BANDARLAMPUNG – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Karintas STIE Gentiaras Bandarlampung, mengadakan kegiatan pelatihan jurnalistik dan pelantikan anggota baru. Kegiatan ini dilaksanakan secara online melalui media Zoom Meeting, Sabtu (18/03/2022).

UKM Karintas Bidang jurnalistik dalam kegiatan itu mengangkat tema, Kebersamaan untuk mahasiswa jurnalis yang bertanggung jawab, berintegritas dan kreatif.

Acara ini diikuti oleh mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi di Provinsi Lampung. Ketua UKM Karintas STIE Gentiaras Juanina Eurica Sugesti Gomes didampingi Ketua Pelaksana Yohanes Nico.

Ketua Pelaksana Nico, mengharapkan, Para peserta pelatihan dan magang UKM Karintas dapat melatih kebersamaan antar anggota serta memahami tupoksi seorang jurnalis dan kelak dapat menjadi jurnalis yang bertanggung jawab, berintegritas dan kreatif.

Sehingga, kata dia, dapat memunculkan inovasi-inovasi baru untuk UKM Karintas kedepan. Kegiatan pelatihan jurnalistik ini menghadirkan pemateri praktisi Pers Dr.Yunada Arpan, S.E, M.M yang telah berpengalaman sebagai jurnalis dan konsultan beberapa media.

“Materi yang diberikan terkait dengan jurnalistik, teknik wawancara dan penulisan berita serta pemahaman kode etik jurnalistik (KEJ) sebagai acuan moral yang mengatur tindak-tanduk seorang wartawan dan pedoman wartawan dalam melaksanakan tugasnya sebagai landasan moral atau etika profesi yang bisa menjadi pedoman operasional dalam menegakkan integritas dan profesionalitas wartawan,” tutur Nico.

Dalam paparannya, Yunada menjelaskan, Jurnalis adalah seseorang yang melakukan aktivitas jurnalistik yang mengumpulkan informasi hingga mengolahnya menjadi sebuah berita secara tersusun untuk disebarkan pada masyarakat dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami tetapi singkat dan lugas serta sesuai dengan aturan yang ada.

“Karakteristik bahasa jurnalis hendaknya sederhana, singkat, lugas, padat, populis, logis dan menarik,” tuturnya.

Ditambahkannya, konsep penulisan berita menggunakan Piramida terbalik dimana ada Lead, Body dan Leg. Konsep 5W+1H (What, Where, When, Who,Why, How) harus terpenuhi.

“Piramida terbalik adalah sebuah konsep, strategi, atau cara menulis berita dengan mendahulukan informasi penting di awal paragraf atau alinea pertama. Dari yang terpenting, secara bertahap (di paragraf kedua, ketiga dan seterusnya) isi tulisan pun “turun” ke bagian yang kalau tidak dibaca pun tidak apa-apa,” jelas Yunada.

Pada sesi tanya jawab peserta pelatihan tampak antusias mengajukan beberapa pertanyaan dan minta menjelaskan seputar dunia jurnalistik diantaranya Erdiyan Rizki Maulana dari Universitas Lampung, Erlangga dari UIN Raden Intan Lampung serta Clara Tiara Kusuma dari anggota UKM Karintas.(red).

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terbaru